Masih banyak orang belum bisa membedakan antara angan-angan dan cita-cita,padahal keduanya sangat bertolak belakang.Yang satunya sangat dianjurkan sedangkan yang lainnya justru harus dihindarkan.Yang satu mendatangkan pahala,sedangkan yang satunya bisa mendatangkan dosa.
Cita-cuta adalah sebuah harapan yang dibangun diatas keyakinan yang kuat yang diupayakan pencapaiannya melalui perencanaan yang matang dan kerja keras.Cita-cita adalah motivasi yang tumbuh dalam diri untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Demi terwujudnya sebuah harapan itu tidak lain adalah keyakinan yang ingin dicapai.Dengan demikian modal utama yang harus ada pada orang yang memiliki cita-cita adalah keyakinan,yakin bahwa yang diharapkan akan tercapai jika diusahakan denagan sistematis dan terarah.Para aktivis dakwah adalah orang-orang yang memilika keyakinan yang teguh.Mereka yakin bahwa obyek dakwahnya dapat berubah.Dengan dakwahyang sungguh-sungguh dan kegigihan mengenalkan Allah serta segenap ajaranNYA,mereka yakin pada suatu saatmasyarakat akan menjadi penyokong dakwah.Bahkan akan menjadi RUALUD DA`WAH (aktivis dakwah).Aktivis dakwah yang lemah dan cita-citanya rendah akan cepat putus asa.Mereka tidak tahan menhadapi cobaan,tekanan,intimidasi,terror dan iming-iming yang menggiurkan,mereka akan cepat meninggalkan arena perjuangan manakala ada peluang yang lebih menjanjikan.Mereka mudah tergiur oleh kemilau dunia yang sekilas menguntungkan.
Itulah sebab Ibnu Qaryim memberi makna cita-cita sebagai jiwa yang takkan pernah berhenti kecuali pada Allah.Jiwa takkan tergantikan dengan sesuatu apapun oleh selain-NYA serta tidak rela ditukar oleh yang lain sebagai gantinya.Ia juga tidak akan menjual apa yang dioeroleh dari Allah beruoa kedekatan,kelembutab kesenangan dan kegembiraan dengan harga yang sangat murah dan fana.Maka cita-cita tinggi bila dibandingakan dengan cita-cita yang rendah bagaikan burung yang terbang tinngi menjulang dengan burung-burung lain yang terbang di bawahnya.
Cita –cita yang menentukan nilai seseorang itu sesungguhnya ditentukan oleh dirinya sendiri.Jika ia memberikan nilai dan bobot yang tinggi,maka nilai dan bobot yang tinggi tersebut juga akan semakin tinggi.Sebaliknya,seseorang yang menilai dirinya sendiri dengan rendah,maka akn rendah dan hinalah dirinya.Pemberian niali dan bobot itupun tidak lepas dari cita-cita.Jika cita-citanya tinggi ,maka terangkatlah derajat daan martabatnya,sebaliknya jika rendah cita-cutanya maka rendah dan hinalah dia.Berhubungan dengan hal diatas Umar bin Khattab berkata,”jangan sekali-kali kamu memperkecil cita-citamu,karena sesungguhnya aku tidak melihat seseorang terbelenggu kecuali karena ia tidak memiliki cita –cita”.
Menurut beliau orang yang tidak memiliki cita-cita atai rendahnya cit-cita akan melakukan perbuatan rendahan.Mereka terbelenggu dan dibatasi oleh kerendahan cita-citanya sendiri.Mereka idak bisa terbang jauh,menukik-nukik dan membuat lompatan-lompatan kedepan.Mereka tetap rela berada di bawah buruh kasar dan budak-budak yang tidak memiliki harga diri.Perilakunya rendah.Segala-galanya rendah.Karena dirinya tak mampu membantu keluar dari hal-hal rendahan.
Seseorang harus mempunyai cia-cita setinggi-tingginya,meskipun harus diiringi dengan usaha yang keras dan motivasi tinggi.Jika kedua hal iu tidak ada maka cita-cia itu tidak lebih dari sekedar angan-angan belaka.Mereka tidak kalah bahayanya bila dibandingkan dengan seseorang yang tidak mempunyai cita-cita atau rndah cita-citanya.Tanda-tanda yang tampak pada orang yang besar angan-angan adalah besar mulut tapi usahanya kecil.Banyak bicara sedikit kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar